Kamis, 29 November 2007

Sejarah dan Selayang Pandang Magelang

Pada tahun 1810 ketika Inggris berkuasa di sebagian wilayah nusantara, termasuk diantaranya Pulau Jawa, Magelang dipilih sebagai Ibu Negeri Kabupaten Magelang. Diangkat sebagai Regent ( Bupati ) adalah Mas Angabehi Danoekromo.Setelah Negeri Kabupaten Magelang beralih dikusai Belanda Mas Angabehi Dnoekromo diangkat kembali menjadi Regent(Bupati) dengan gelar Raden Tumenggung Danoeningrat berdasar Besluit Gubermen Pemerintah Belanda tanggal 30 Nopember 1813. Beliau wafat tanggal 28 september 1825 ketika memihak Belanda pada saat Perang melawan Pasukan Diponegoro. Atas jasa-jasanya Pemerintah Belanda menganugerahkan gelar Adipati Danoeningrat.Almarhum Adipati Donoeningrat pada masa berkuasa mendirikan Rumah Kabupaten dan sebuah mesjid yang dulu terletak di sekitar Gereja Protestan dalam daerah Desa Magelang, sekarang kompleks jalan Alun-alun utara di kota Magelang. Sehingga almarhum Adipati Danoeningrat I dapat dikatakan sebagai yang mendirikan Negeri Magelang.Setelah masa kemerdekaan, berdasarkan UU Nomor 22 Tahun 1948 Kota Magelang berstatus sebagai Ibukota Kabupaten Magelang. Namun berdasarkan UU Nomor 13 Tahun 1950, Kota Magelang berdiri sendiri sebagai daerah yang diberi hak untuk mengatur Rumah Tangga sendiri.Dalam Perkembangannya, Kota Magelang terdapat 4 Badan Pemerintahan yang memiliki fungsi yang berbeda, yaitu :1. Pemerintahan Kotamadya Magelang (sekarang Pemerintah Kota Magelang); 2. Pemerintahan Kabupaten Kabupaten Magelang (sekarang Pemerintah Kabupaten Magelang); 3. Kantor Karisidenan Kedu (sekarang Badan Koordinasi Wilayah II yang meliputi wilayah eks Karisidenan Kedu dan Surakarta); 4. Akademi Militer Nasional / AMN (sekarang akademi Militer). Adanya 4 instansi strategis sebagaimana diatas ternyata mempunyai skala pelayanan yang luas dan membutuhkan fasilitas dan sarana guna menunjang fungsinya masing-masing. Persoalan tata ruang menjadi masalah utama dalam perkembangannya, sehingga ada kebijakasanaan untuk memindahkan Ibukota Kabupaten Magelang ke daerah lain.Selain itu dasar pertimbangan lainnya adalah nantinya pemindahan Ibukota lebih berorientasi pada startegi pengembangan wilayah yang mampu menjadi stimulator bagi pertumbuhan dan perkembangan wilayah.Selanjutnya dari 4 alternatif Ibukota yang dipersiapkan yaitu Kecamatan Mungkid, Muntilan, Secang dan Mertoyudan, Akhirnya Desa Sawitan Kecamatan Mungkid terpilih untuk menjadi Ibukota Kabupaten Magelang dengan nama Kota Mungkid berdasarkan PP Nomor 21 Tahun1982. Peresmian Kota Mungkid dilakukan pada tangga 22 Maret 1984 oleh Gubernur Jawa Tengah. Momentum inilah yang dipakai menjadi dasar Hari Jadi Kota Mungkid.
Penduduk dan Tenaga Kerja
Jumlah penduduk Kabupaten Magelang tercatat sebanyak 1.157.715 jiwa. Jumlah penduduk perempuan lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah penduduk laki-laki, hal ini terlihat dari Rasio Jenis Kelamin sebesar 99,86. Sejalan dengan pertumbuhan penduduk, jumlah rumah tangga juga mengalami peningkatan, pada tahun 2003 tercatat sebesar 288.225 rumah tangga, pada tahun 2004 meningkat menjadi 292.332 rumah tangga atau naik ebesar 1,42 persen.
Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang terampil, merupakan potensi sumber daya manusia yang sangat dibutuhkan dalam proses pembangunan menyongsong era globalisasi. Menurut Badan Pusat Statistik, penduduk usia kerja didefinisikan sebagai penduduk yang berumur 10 tahun ke atas , dan dibedakan sebagai angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Pertumbuhan enduduk tiap tahun akan berpengaruh terhadap pertumbuhan angkatan kerja. Lapangan pekerjaan yang tersedia ternyata masih belum dapat menampung seluruh pencari kerja. Hal ini ditunjukkan oleh data jumlah pencari kerja yang terdaftar pada tahun 2004 yaitu sebesar 19.098 orang, edangkan lowongan pekerjaan yang tersedia hanya dapat menampung 602 orang.
Transmigrasi
Upaya untuk memperluas lapangan usaha dan kesempatan kerja antara ain melalui program transmigrasi. Banyaknya transmigrasi di Kabupaten agelang pada tahun anggaran 2004 sekitar 74 keluarga, turun sekitar 15,91persen bila dibandingkan dengan tahun anggaran sebelumnya.

Tidak ada komentar: