Kamis, 29 November 2007

Prof Dr Mubyarto

Mubyarto, kelahiran Yogyakarta, 3 September 1938, meninggalkan seorang istri, Sri Hartati; empat anak, dan enam cucu pada Selasa (24/5) pukul 13.49. Guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada itu mengembuskan napas terakhir setelah empat hari dirawat secara intensif karena menderita paru-paru basah dan serangan jantung ringan.
Ekonomi Pancasila
Kolega dekatnya, Prof Dr Edy Suandi Hamid, yang sudah mengenal Pak Muby selama 30 tahun, menjelaskan, almarhum menderita sakit serupa sejak tahun 1987 dan juga pernah dirawat di RSU Sardjito. Sejak saat itu Kepala Pusat Studi Ekonomi Pancasila (Pustep) UGM itu tidak lepas dari obat.
Menurut Edy yang juga ekonom Pustep, Pak Muby semasa hidupnya dikenal sebagai ekonom yang konsisten dengan pemikiran Ekonomi Pancasila.
"Meskipun pemikiran beliau tidak mendapat dukungan dari kalangan akademisi di fakultasnya sendiri, banyak pemerintah daerah yang meminta beliau untuk menerapkan pemikirannya dalam pembangunan daerah," ungkap Edy.
Guru sejati
Jusuf Kalla menilai Mubyarto sebagai tokoh yang konsisten terhadap pendirian serta low profile. Peran Mubyarto, lanjutnya, cukup besar dalam agenda pembangunan ekonomi yang berorientasi pada pemerataan, seperti menyusun program Inpres Desa Tertinggal (IDT). "Beliau seorang guru sejati, yang peduli pada ekonomi kerakyatan dan pedesaan," ujar Kalla.
Sultan HB X mengakui, selain sebagai ilmuwan sejati, bantuan almarhum cukup besar terhadap perkembangan Provinsi DIY. Almarhum dinilai sangat peduli terhadap studi-studi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat serta pemerataan pembangunan.
"Saya punya banyak kenangan dengan beliau, dan beliau betul-betul orang yang teguh pada prinsip dan keyakinannya," ungkap Sultan.
Konsisten
Di mata bekas mahasiswanya yang kini menjadi asistennya, Drs Revrisond Baswir MBA, Mubyarto merupakan guru yang konsisten pada pemikiran Mohammad Hatta.
Pemikiran Mubyarto juga dinilai tidak nyleneh (menyimpang), melainkan berlandaskan pada Pancasila dan Pasal 33 UUD 1945. Dalam kacamata Mubyarto, ekonomi tidak hanya dipahami sebagai aspek hitung-hitungan semata, melainkan juga aspek sosiologi dan antropologi.
Semasa hidupnya, Prof Dr Mubyarto pernah menjadi anggota MPR periode 1987-1999, selain menjadi dosen di Fakultas Ekonomi UGM (1959-2003) serta sebagai Kepala Pusat Penelitian Pembangunan Pedesaan dan Kawasan (P3PK) UGM tahun 1983-1994.
Di struktur pemerintahan pusat, Mubyarto pernah menjabat sebagai staf ahli di kementerian, yaitu penasihat Menteri Perdagangan (1968-1971), asisten Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (1993-1998), dan staf ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Keuangan, dan Industri pada tahun yang sama. Jabatan terakhir Mubyarto sejak tahun 2002 adalah Kepala Pustep UGM.

Tidak ada komentar: